Pada tanggal 1 Ag
ustus 2005, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan fatwa haram pada aliran yang berberhaluan liberalisme, plularisme & sekularisme.
Namun fatwa MUI ini seakan hanya angin lalu saja. Hal ini terlihat dari semakin berkembangnya gerakan liberal ini, dan merasuk di kalangan akademisi yang mengaku berpemikiran "intelek".
Judul : Bahaya JIL
ustus 2005, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan fatwa haram pada aliran yang berberhaluan liberalisme, plularisme & sekularisme.Namun fatwa MUI ini seakan hanya angin lalu saja. Hal ini terlihat dari semakin berkembangnya gerakan liberal ini, dan merasuk di kalangan akademisi yang mengaku berpemikiran "intelek".
Ulasan Kajian
Pemateri : Al-Ustadz Qomar Su'aidy, Lc.
Format File : Mp3
Ukuran file dan durasi :
Bahaya JIL-1 : 4,507 Kb, durasi : 1:16:53
Bahaya JIL-2 : 4,226 Kb, durasi : 1:12:05
Bahaya JIL-3 : 4,494 Kb, durasi : 1:16:40
Bahaya JIL-4 : 3,304 Kb, durasi : 0:56:21
Bahaya JIL-5 : 4,257 Kb, durasi : 1:12:37
Link Download kajian :
Bahaya JIL-1 klik disini )*
Bahaya JIL-2 klik disini )*
Bahaya JIL-3 klik disini )*
Bahaya JIL-4 klik disini )*
Bahaya JIL-5klik disini )*
)* Saran : Link-link download mp3 tersebut tersimpan di Ziddu.com. Akan lebih baik, jika antum mendaftar dulu di Ziddu.com, silahkan klik DISINI untuk mendaftar (gratis).
Isi Kajian (secara ringkas) :JIL...Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Jaringan Islam Liberal. Merekalah yang memiliki pemikiran menyimpang karena mereka aliran yang berberhaluan liberalisme, plularisme & sekularisme.
Sungguh!! Karena penyimpangan kegiatan mereka, baik yang ada di media cetak dan elektronik berupa pemikiran dan gagasan mereka sangat berbahaya sekali bagi kaum muslimin, mereka ingin merubah Muslimin dari Islam yang benar dengan pemikiran Islam liberal.
Islam liberal bukan Islam yang sesungguhnya karena Islam yang sesungguhnya sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala:
إنّ الدين عند الله الإسلام
"Sesungguhnya Agama yang sebenarnya disisi Allah adalah A-Islam".
Sementara kelompok JIL ini tidak menamakan dirinya lagi Al-Islam karena mereka menambahkan sifat pada Islam mereka dengan liberal. Tambahan embel-embel liberal ini dimaksudkan karena sesuai dengan pemahaman yang mereka anut. Hal itu merupakan salahsatu bentuk hambatan dalam agama Islam dan merupakan tipu daya syaithan dalam rangka menjauhkan umat islam dari agama Islam yang sebenarnya...
Untuk menghadapi komplotan JIL ini maka minimal kita melakukan 2 hal:
1. Kita harus membekali diri kita dengan prinsip-prinsip Islam yang benar yang diambil dari AlKitab (Al-Qur'an) dan Sunnah dengan pemahaman Salafus-Shalih.
2. Kita harus menghindari/menjahuhi pemikiran/kegiatan2 yang mereka adakan baik berupa seminar-seminar, mendegarkan siaran mereka di radio atau membaca tulisan mereka karena merupakan pemikiran yang penuh bid'ah dan menyesatkan.
Dengan kedua hal itu kita akan terselamatkan dari kesesatan mereka -InsyaAllah-.
2 perkara ini sebenarnya telah diisyaratkan oleh Nabi -Shalallahu 'alaihi wa sallam- dalam haditsnya yang mashur, diriwayatkan dari shahabat Irbadh bin Sariyah -radhiallahu 'anhu- :
Nasehat pertama; "'alaikum bissunnatii wa sunnatil-khulafaaur-raasidiin" merupakan prinsip yang pertama agar kita membekali diri kita dengan prinsip-prinsip Islam yang benar yang diambil dari AlKitab (Al-Qur'an) dan Sunnah dengan pemahaman Salafus-Shalih..
Prinsip yang kedua; "wa iyyaakum wa muhdastatil umur" yakni agar kita menjauhi bid'ah-bid'ah. Dan apa yang dilakukan JIL adalah bid'ah-bid'ah besar yang berat yang bisa mengantarkan kekufuran.
Pada kajian ini juga dibahas tentang subhat-subhat atau kerancuan berpikir dari pemahaman JIL yang menyimpang beserta bantahan terhadap subhat-subhat mereka.
Untuk menghadapi komplotan JIL ini maka minimal kita melakukan 2 hal:
1. Kita harus membekali diri kita dengan prinsip-prinsip Islam yang benar yang diambil dari AlKitab (Al-Qur'an) dan Sunnah dengan pemahaman Salafus-Shalih.
2. Kita harus menghindari/menjahuhi pemikiran/kegiatan2 yang mereka adakan baik berupa seminar-seminar, mendegarkan siaran mereka di radio atau membaca tulisan mereka karena merupakan pemikiran yang penuh bid'ah dan menyesatkan.
Dengan kedua hal itu kita akan terselamatkan dari kesesatan mereka -InsyaAllah-.
2 perkara ini sebenarnya telah diisyaratkan oleh Nabi -Shalallahu 'alaihi wa sallam- dalam haditsnya yang mashur, diriwayatkan dari shahabat Irbadh bin Sariyah -radhiallahu 'anhu- :
أوصيكم بتقوى الله عزوجل , والسمع والطاعة وإن تأمر عليك عبد , فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافاً كثيراً . فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهدين عضوا عليها بالنواجذ , وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة
"Saya berwasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya akan menyaksikan banyak perselisihan. Karena itu berpegang teguhlah kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud no. 4607 dan At Tirmidzi no. 4607, Hadits Hasan Shahih )Nasehat pertama; "'alaikum bissunnatii wa sunnatil-khulafaaur-raasidiin" merupakan prinsip yang pertama agar kita membekali diri kita dengan prinsip-prinsip Islam yang benar yang diambil dari AlKitab (Al-Qur'an) dan Sunnah dengan pemahaman Salafus-Shalih..
Prinsip yang kedua; "wa iyyaakum wa muhdastatil umur" yakni agar kita menjauhi bid'ah-bid'ah. Dan apa yang dilakukan JIL adalah bid'ah-bid'ah besar yang berat yang bisa mengantarkan kekufuran.
Pada kajian ini juga dibahas tentang subhat-subhat atau kerancuan berpikir dari pemahaman JIL yang menyimpang beserta bantahan terhadap subhat-subhat mereka.
Wallahu a'lam... Selamat menyimak, semoga bermanfaat ... Barakallahu fiikum.
0 comments:
Posting Komentar