Code Banner "Materi Tauhid"
Code Banner "Say No! To Terrorism!"

23 Juli 2009

Nasehat Syaikh Abdullah Al-Bukhari pada Kajian Asatidzah Kamis 1 Sya'ban 1430 H

Ma'had Al-Manshuroh, Wonosalam, Jogjakarta, Kamis 1 Sya'ban 1430 H, pukul 08.16 WIB

Walhamdulillah…Kajian kitab Mandhumatul-Bayquniyah (pelajaran ilmu hadits) tadi sudah dimulai oleh Syaikh Abdullah Al-Bukhari. Melanjutkan kajian kitab ini pada tahun yang lalu, pada hari ini beliau membahasa tentang pengertian Hadits Mubham dan Hadits ‘Ali. Kami tertarik mempostingkan awal kajian ini, karena pada Mukadimah kajian Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhari –Hafidzahullah- beliau menyampaikan 3 nasehat penting.
Yang pertama
beliau mendapat amanah dari Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali –Hafidzahullah- untuk menyampaikan salam dari beliau kepada salafiyyin para peserta kajian Masyaikh di Jogjakarta. Wallahamdulillah ini menunjukkan support dan dukungan beliau terhadap kegiatan yang mulia ini.
Nasehat kedua tentang keutamaan berdzikir ba’da shubuh sampai terbit matahari dan dzikir pada sore hari,ba'da ashar sampai menjelang terbenamnya matahari dengan membaca do'a pagi hari atau sore hari yang disunnahkan. Dan mengingat besarnya keutamaan dzikir pada waktu tersebut, hendaknya kita membiasakan dan tidak terlewatkan dari padanya. Jika terlewat maka kita terluput dari keutamaannya dan tidak ada qodho padanya. Dan usahakan jika tidak sempat, upayakan berdzikir pada waktu itu walau hanya membaca 2 ayat terakhir di surat Al-Baqoroh. Kemudian beliau membawakan riwayat hadits tentang keutamaan dari amalan ini.

Nasehat ketiga adalah tentang keutamaan menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah Ibadah dan Ibadah tidak akan diterima kecuali karena dengan disertai dua hal, yaitu Al-Ikhlas dan Ittiba’. Maka hendaknya mengikhlaskan niat dalam menjalankan ibadah yang mulia ini dan mengikuti sunnah Rasulullah –Shalallahu ‘alaihi wa sallam- dalam menepuh jalan untuk mendapatkan ilmu.
Dan yang penting lagi dan perlu diperhatikan dalam menuntut ilmu adalah menuntut ilmu secara bertahap, yakni belajarlah dari awal secara bertahap, dari perkara yang kecil sebelum mengambil faedah dari ilmu dari perkara-perkara yang besar. Termasuk dalam mempelajari ilmu hadits hendaklah bertahap. Yang perlu diperhatikan dalam masalah ini yakni dalam memperlajari ilmu hadits, hendaklan diperhatikan untuk menghindari dari dua perkara;
- Al-Ghaflah (lalai) dan Al-Isti’jal (terburu-buru)
Ghaflah (lalai) dalam mempelajari ilmu ini dan memuroja’ah pelajaran ini dan Al’ajalah (terburu-buru) ingin mendapatkan faedah yang banyak, sehingga mempelajarinya tidak sabar dan secara bertahap. Dan sesungguhnya Al-'Ajalah adalah dari syaithon.
Demikian diantara nasehat-nasehat bermanfaat dari beliau..Wallahu a‘lam bish-Shawab..Semoga bermanfaat.

0 comments:

Silahkan baca juga :