Code Banner "Materi Tauhid"
Code Banner "Say No! To Terrorism!"

28 Juli 2009

Nasehat Syaikh Rabi' -Hafidzahullah- Untuk Persaudaraan Salafiyyin

Wallahamdulillah pada Dauroh Asatidzah di Pondok Al-Manshuroh, Wonosalam, Jogjakarta, Hari Sabtu 3 Sya'ban 1430 H (25 Juli 2009 M) sekitar jam 20.30 WIB, kami berkesempatan untuk bisa mendengarkan nasehat Syaikh Rabi' Bin Hadi Al-Madkhali -Hafidzahullahu ta'ala- langsung melalui telepon. Walhamdulillah melalui penyampaian Al-Ustadz Agus Ruaifi pada dauroh umum di Bantul esok harinya, beliau menyampaikan terjemahan nasehat Syaikh Rabi' kepada kaum Muslimin yang hadir pada kajian dauroh umum di Bantul. Dari terjemahan suara beliau, bidznillah kami telah mentranskrip nasehat Syaikh Rabi' tersebut dan mempostingkannya pada artikel kami. Semoga dengan di traskripkannya terjemahan nasehat Syaikh Rabi' ini, bisa bermanfaat dan bisa diambil faedahnya oleh kaum Muslimin yang membaca di blog kami ini secara menyeluruh..Amin.

Nasehat Syaikh Rabi' -Hafidzahullah- untuk Salafiyyin Agar Bersaudara dan Menjauhi Perpecahan

diterjemahkan oleh:
Ustadz Agus Ruaifi Hafidzahullah

و الحمد لله والصلاة وسلم على رسول الله وعلى آله ومن اتبع الهدي...أمّا بعد
Sesungguhnya aku wasiatkan kepada diriku dan kepada seluruh saudara-saudaraku khususunya untuk Salafiyyin di semua tempat untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah -Tabaraka wa Ta’ala- dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dalam setiap ucapan dan perbuatan, serta berpegang teguh dengan Kitabullah (Al-Qur’anul-Karim) dan Sunnah Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, mengikuti petunjuk Muhammad –Shallallahu ‘alaihi wa salam- dan Khulafaur-Rasyidin. Dan berjalan meniti Manhaj Salafus-Shalih dalam seluruh masalah agama ini, baik dalam masalah ’Aqidah, ‘Ibadah dan dalam masalah Akhlak dan seluruh perkara agama ini. Kemudian aku wasiatkan kepada mereka agar selalu menjaga tali persaudaraan diantara mereka dan saling tolong menolong, bantu membantu dan bahu membahu ‘alal birri wa taqwa (diatas kebaikan dan ketakwaan) serta menjauhkan diri-diri mereka dari perpecahan dan berbagai sebab yang dapat mengantarkan kepada segala perpecahan tersebut.
Hendaknya mereka semua saling bersaudara karena Allah –Subhanahu wa Ta’ala- kemudian saling berupaya untuk mempelajari ilmu agama yang dibawa oleh Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Mempelajari Kitabullah, mempelajari Sunnah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- serta mempelajari Manhaj As-Salafus-Shalih. Kemudian mengajak manusia kepada itu semua, mengajak manusia kepada Kitabullah, kepada Sunnah Rasulullah –Shallallhu ‘alaihi wa sallam- dan kepada Manhaj As-Salafus-Shalih dengan penuh hikmah dan nasehat-nasehat yang baik dan indah mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah (Bil hikmah wal mau’idotil Hasanah ‘ala thariqotil Kitab wa Sunnah) dengan metoda pemahaman Rasulullah –Shallallhu ‘alaihi wa sallam- dan para du’at, para ‘Ulama kita terdahulu yang telah memperbaharui umat ini di setiap zaman dan tempat.
Dan aku peringatkan kepada mereka dari perpecahan karena perpecahan itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya dan dapat melemahkan dakwah As-salafiyyah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلاَ تَنَازَعُواْ فَتَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُواْ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan janganlah kalian bertikai yang menyebabkan kalian gagal dan lemah kekuatan kalian, bersabarlah. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bersabar”. (Al-Anfaal 46)

Dalam ayat ini Allah -Subhanahu wa Ta’ala- menjelaskan bahwa dengan adanya pertikaian dan perselisihan menyebabkan sirnanya kekuatan kalian. Kalian menjadi lemah dan demikian juga dengan dakwah, hal ini tidak diragukan lagi merupakan fakta yang telah terjadi, bahwa semua bentuk perselisihan akan melemahkan dakwah As-Salafiyyah dan akhirnya memberikan gambaran bahwa dakwah As-Salafiyyah dan orang-orang yang berada dalam dakwah tersebut dengan gambaran yang buruk.
Maka jauhilah oleh kalian segala perbuatan yang bisa menggambarkan potret buruk dari dakwah As-Salafiyah tersebut dan segala sesuatu yang dapat menjauhkan manusia dari dakwah As-Salafiyah.
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa salam- bersabda :
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
“Sesungguhnya Allah –Subhanahu wa Ta’ala- Dzat yang Maha Lemah Lembut, dan mencintai kelemahlembutan dalam setiap perkara”. (H.R.Bukhari dan Muslim dari ‘Aisah –Radhiallahu ‘anha-)
Maka wajib bagi kalian semua untuk berlemah lembut diantara kalian, sebagian kalian dengan sebagian lainnya hendaklah berlemah lembut dan berkasih sayang. Barangsiapa yang muncul darinya suatu kesalahan, maka hendaknya dinasihati dengan hikmah dan lemah lembut.Tidak dengan disebutkan namanya dengan sebutan-sebutan yang buruk, tidak juga ditulis dengan tulisan yang mencemarkan namanya atau cara-cara lainnya yang seperti itu. Bahkan yang harus ditempuh adalah At-Tanasuh (saling menasehati) dalam bingkai Ukhuwah (persaudaraan) dan kasih sayang karena Allah –Subhanahu wa Ta’ala-. Oleh karena itu wajib bagi kalian semua untuk bersaudara karena Allah –Subhanahu wa Ta’ala-. Dan mencintai karena Allah –Subhanahu wa Ta’ala- karena hal itu merupakan sesuatu yang tinggi disisi Allah –Subhanahu wa Ta’ala-.
Rasululah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
والذي نفسي بيده لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُم
“Demi yang jiwaku ditangnnya, tidaklah kalian akan masuk ke dalam Jannah sehingga kalian benar-benar beriman, dan tidaklah kalian dikatakan beriman hingga kalian saling cinta mencintai karena Allah, maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu, jika kalian melakukannya, niscaya kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam diantara kalian”. (H.R. Muslim dari Abi Hurairoh –Radhiallahu ‘anhu-)
Sebarkanlah salam diantara kalian dan sebarkanlah berbagai sebab yang menimbulkan kecintaan dan persaudaraan diantara kalian, saling memberikan manfaat ilmiyyah diantara kalian.Barangsiapa yang mempunyai ilmu -semoga Allah memberikan barokah padanya- hendaknya mengajarkan ilmu tersebut kepada saudaranya dengan penuh hikmah dan pelajaran yang baik dalam menyampaikannya dan juga dengan berpijak dengan jalan Salafus-Shalih.
Aku memohon kepada Allah –Subhanahu wa Ta’ala- untuk menyatukan hati-hati kita semua dan menjaga kita semua dari berbagai macam kejelekan dan fitnah dan agar Allah –Subhanahu wa ta’ala- menyatukan kita semua di atas kebenaran dan di atas prinsip membela agama ini dan semoga Allah –Subhanahu wa Ta’ala- menjadikan kalian semua sebagai orang-orang yang bisa merekatkan hati-hati kaum muslimin.
Maka dari itu bersungguh-sungguhlah kalian untuk menjalankan dakwah kalian, dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah. Dan tentunya diantara sebab untuk tertariknya umat manusia kepada dakwah kalian (dakwah Salafiyyah) adalah dengan At-Ta’akhi (saling bersaudara) dan saling berpegang teguh dengan persaudaraan tersebut. Semoga Allah –Subhanhu wa Ta’ala- mewujudkan itu semua di tengah-tengah kita.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Di transkrip oleh: Abu Harits Faishal
Selesai pada 6 Sya'ban 1430 H / 28 Juli 2009 M di Pondok Al-Anshar, Wonosalam, Jogjakarta.
Untuk download terjemahan Nasehat Syaikh Rabi silahkan klik disini

0 comments:

Silahkan baca juga :