Code Banner "Materi Tauhid"
Code Banner "Say No! To Terrorism!"

21 Februari 2010

Pembagian Tauhid yang Benar

Fatwa Lajnah Daimah
( Fatwa no. 8943 juz I hal. 55 )

بسم الله الرحمن الرحيم
س: ما هي أنواع التوحيد مع تعريف كل منها؟
ج : أنواع التوحيد ثلاثة: توحيد الربوبية، وتوحيد الإلهية، وتوحيد الأسماء والصفات.
فتوحيد الربوبية: هو إفراد الله تعالى بالخلق والرزق والإحياء والإماتة وسائر أنواع التصريف والتدبير لملكوت السماوات والأرض، وإفراده تعالى بالحكم والتشريع بإرسال الرسل وإنزال الكتب،
قال الله تعالى: أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (
سورة الأعراف الآية 54)
وتوحيد الألوهية: هو إفراد الله تعالى بالعبادة فلا يعبد غيره، ولا يدعى سواه، ولا يستغاث ولا يستعان إلا به، ولا ينذر ولا يذبح ولا ينحر إلا له،
قال الله تعالى: قل إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (
سورة الأنعام الآية 162-163)
وقال: فصل لِرَبِّكَ وَانْحَرْ( سورة الكوثر الآية 2).
وتوحيد الأسماء والصفات: هو وصف الله تعالى وتسميته بما وصف وسمى به نفسه وبما وصفه وسماه به رسوله صلى الله عليه وسلم في الأحاديث الصحيحة، وإثبات ذلك له من غير تشبيه ولا تمثيل ومن غير تأويل ولا تعطيل،
قال الله تعالى: ليس كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (سورة الشورى الآية 11).
وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عبد الله بن قعود-عضو... عبد الله بن غديان -عضو...عبد الرزاق عفيفي - نائب رئيس اللجنة... عبد العزيز بن عبد الله بن باز- الرئيس

Terjemah dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut,
Tanya : Apa saja pembagian tauhid dan apa definisi dari masing-masing pembagian tersebut?
Jawab : Tauhid terbagi menjadi 3 yaitu ; Tauhid Rububiyah, Tauhid 'Uluhiyah dan Tauhid Asma wa Shifat.

Tauhid Rububiyah adalah mentauhidkan Allah sebagai satu-satunya pencipta (Al-Khaliq), pemberi rizqi, yang menghidupkan, yang mematikan dan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengaturan dan penjagaan kerajaan langit dan bumi.
(Termasuk pula) dalam Tauhid Rububiyah ini adalah mentauhidkan Allah dalam hukum dan syariat-Nya. Dan bahwasanya Allah-lah yang mengutus para Rasul dan menurunkan Kitab-Kitab.
Dalilnya firman Allah -Ta'ala- :

أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
" Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah, Maha suci Allah, Rabb semesta alam." ( Al-A'raaf: 54)

Adapun Tauhid 'Uluhiyah adalah mentauhidkan Allah sebagai satu-satunya yang berhak untuk diibadahi, maka janganlah menyembah kepada selain Allah, jangan berdo'a kepada selain Dia. Dan jangan beristighosah dan beristi'anah kecuali kepada Allah, jangan pula bernadzar dan menyembelih sesembelihan kecuali hanya untuk Allah.
Dalilnya firman Allah -Ta'ala- :

قل إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
"Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri(kepada Allah)." (Al-An'aam:162-163)
Dan firman Allah :

فصل لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
" Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah." (Al-Kautsar:2)

Sedangkan pengertian Tauhid Asma' dan Shifat adalah : Memberikan shifat dan nama bagi Allah sesuai dengan shifat dan nama yang telah Allah tentukan bagi diri-Nya dan memberikan nama dan shifat seperti yang telah Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- namakan dan shifatkan tentang Allah dalam hadits-haditsnya yang shahih. Dan menetapkan nama dan shifat itu bagi Allah dengan tanpa merubah atau mempermisalkan-Nya dengan makhluq-Nya dan atau tanpa menta'wilkan maknanya dan atau menolak nama dan shifat Allah tersebut.
Dalilnya firman Allah -Ta'ala-:

ليس كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Tiada satupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syuura:11)
Wabillahi Taufiq...Semoga shalawat dan salam bagi Nabi kita Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- beserta Shahabatya dan keluarganya.

Lajnah Daimah Lil Buhutsil Ilmiyah wal Ifta'

'Abdullah bin Qu'uud (Anggota), "Abdullah bin Ghudyan (Anggota), 'Abdur-Razaq 'Afifi (Wakil Ketua), "Abdul-'Aziz bin 'Abdullah bin Baz (Ketua).

Diterjemahkan oleh : Abu Harits Faishal

4 comments:

Anonim mengatakan...

bismillah
kaifa haluk mba(ummu harits)?
blognya makin bagus dan makin canggih ya...
barokallahu fiik

um.Rofiif

Ummu Harits mengatakan...

@ ummu rofiif:
Alhamdulillah bi khair um..
Jazakillahu khairan atas kunjungannya dan ana juga sudah ziaroh ke blog anti..wa fikii barakallah.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum wr wb
Apakah Rasulullah membagi tauhid menjadi tiga? mohon dikemukakan dalil2 tsb dari Rasulullah,krn menurut pemahaman sy kata TAUHID itu mengESAkan ALLAH,shg meskipun kaum musyrikin itu percaya kepada Allah mrk tdk bertauhid karena ada tuhan lain disisiNya.salam

Ittibausalafpress mengatakan...

JAWABAN UNTUK MEREKA YANG BERTANYA TENTANG PEMBAGIAN 3 TAUHID

Al-Imam Ibnu Bathoh rahimahullah berkata di dalam kitabnya Al-Ibaanah hal 693-694: Maka demikianlah, bahwasannya pokok keimanan seorang hamba (makhluk) kepada Allah Ta`ala dengan menyakini dan menetapkan iman kepada Allah Ta`ala dibagi menjadi 3 perkara :

1.Seorang hamba menyakini rububiyah bagi Allah (mencipta,menguasai,mengatur alam- pen) ,dan dengan keyakinan tersebut sebagai penjelas atau hujjah bagi ahlul ta`thil orang-orang yang tidak mau menetapkan rububiyah Allah Ta'ala

2. Seorang hamba menyakini keesaan bagi Allah Ta`ala dalam perkara ibadah, dan keyakinan tersebut sebagai penjelas atau hujjah bagi orang-orang menyekutukan Allah di dalam perkara ibadah dengan makhlukNya.

3.Seorang hamba menyakini seluruh nama-nama dan sifat-sifat yang Allah Ta`ala telah menetapkannya (dengan keagungan dan kemuliaanNya- pen) di dalam Alquran.

Pembagian tauhid menjadi 3 (tauhid rububiyah,tauhid uluhiyah, tauhid asma wa shifat) tidak di kenal di zaman shahabat radhiyallahu `anhum dan orang-orang setelahnya, akan tetapi yang masyhur dari kalangan ulama yang menyebutkan 3 tauhid ini adalah syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qoyyim rahimahumallahu, bahkan ulama mutaqodimin seperti Ibnu Mandah, Ibnu Jarir Ath-Thobari dan selain keduanya rahimahumullahu telah mengisyaratkan pembagian tauhid tersebut.

Dan pembagian tauhid tersebut bukan termasuk perkara yang bid`ah, para ulama meneliti dalil-dalil di dalam Alquran dan As-sunnah yang berkaitan tauhid, maka disimpulkan bahwa tauhid tidak keluar dari 3 (tauhid rububiyah,tauhid uluhiyah, tauhid asma wa shifat).
Lihatlah Surat Al Faatihah, maka dirimu dapatkan seluruh kandungan ayat-ayat yang mencakup 3 tauhid tersebut.

Dalam kalimat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1)

Terkandung makna tauhid Asma wa Shifat

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)

Terkandung makna tauhid Rububiyah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5)

Terkandung makna tauhid Uluhiyah

Bahkan di dalam surat Maryam di sebutkan 1 ayat yang mencakup 3 tauhid, yaitu ayat yang ke 65
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا (65)

"Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepadaNya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?"

Demikianlah yang bisa kami paparkan, semoga Allah Ta`ala senantiasa melimpahkan karuniaNya dan RahmatNya kepada kita semua Allohuma Amiin.

Abu Ibrahim Abdurrahman Alfasawy fi ma`had daarul hadits fiyusy `Aden harasahallahu.

Silahkan baca juga :