Code Banner "Materi Tauhid"
Code Banner "Say No! To Terrorism!"

08 Juli 2009

Kepada pemerintah terpilih..."Ayo selamatkan moral generasi muda bangsamu!!"

(ditulis pada hari Rabu 08 Juli 2009 jam 10.20 WIB....Ga Nyontreng?)
Arus tekhnologi saat ini dari hari ke hari semakin pesat. Pada tahun 1998 ketika kami pertamakali memiliki telephon genggam (hp), pada waktu itu orang masih melihat hp sebagai barang mewah dan hanya bisa dimiliki kalangan tertentu saja. Harga kartu perdana waktu itu sangat mahal, berada pada kisaran harga antara Rp 200.000,- sampai dengan Rp 500.000,-, bahkan pernah mencapai harga sampai satu juta.
Kami masih ingat pada tahun 1999 ketika kami sedang butuh uang, kemudian terpaksa kami jual chip nomer hp kami (bukan hp-nya tapi kartu telephon-nya) yang waktu itu kami pake kartu mentari. Kebetulan pada waktu itu harga perdana kartu hp sedang tinggi-tingginya, akhirnya kami jual kembali kartu chip kami ke sebuah konter hp dan alhamdulillah waktu itu laku Rp 600.000,-, padahal kartu itu kami beli sekitar 3 bulanan sebelumnya seharaga Rp250.000,-.
Namun tengoklah perkembangannya sekarang, dimana harga hp semakin mudah di jangkau dan harga kartu perdana bak kacang goreng, sehingga setiap orang sekarang ini hampir tidak ada yang tidak punya hp dan dengan kartu telephone yang bermacam-macam dan bisa sering berganti-ganti nomer seenaknya.
Ditambah lagi persaingan operator telephone seluler semakin ketat, pada akhirnya mereka berlomba-lomba menarik pelanggan sebanyak-banyaknya dengan menekan tarif semurah-murahnya dan para pelanggan bisa bicara semau-maunya dan sepuas-puasnya, kapan saja dan dimana saja...ehm..kaya iklan xl ya?!

Disamping itu banyak diantara operator telephone tersebut menawarkan pitur-pitur tambahan. Dan yang sekarang sedang "booming" adalah pitur murahnya akses data internet melaui jaringan seluler. Coba bayangkan dengan hanya Rp 50.000,- anda bisa akses internet bebas sebulan penuh tanpa ada batasan pemakaian (unlimited).
Wuih...murah sekali dan ini bisa semakin membuka peluang setiap orang di setiap rumah dengan mudah memiliki dan bisa mengakses internet kapan saja dan dimanapun mereka berada, baik denga komputer rumahan (desktop) ataupun secara mobile dengan laptop atau hp canggih model-model sekarang (yang sudah bisa menerima dan mengakses internet).
Tentu saja hal ini membuka peluang bagi siapa saja terutama generasi muda, dengan mudah bisa mengakses situs-situs apapun yang mereka mau, termasuk situs-situs porno.
Sisi keprihatinan inilah yang seharunya bisa dipikirkan dan ditangani bersama oleh pemerintah dan masyarakat, agar moral dan akhlak geneasi muda kita kedepannya tidak semakin rusak.
Walaupun kemajuan-kemajuan tekhnologi seperti itu tidak bisa dibendung dan dihalangi begitu saja. Namun sebaiknya bagi kaum muslimin yang secara langsung ataupun tidak, terlibat dalam kemajuan tekhnologi tersebut, hendaknya bisa secara arif dan bijaksana dalam menyikapinya. Seperti nasehat Al-Ustadz Muhammad terhadap para penguna internet, yang beliau nukilkan dari perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin -Rahimahullah- ketika ditanya tentang Iptek, beliau menjawab: : "Laa yudzammu mutlaqan wa laa yumdahu mutlaqan" (tidak tercela secara mutlak, tidak pula terpuji secara mutlak".) Yakni setiap penemuan teknologi memiliki 2 sisi penggunaan: dapat digunakan untuk kebaikan atau bahkan sebaliknya dapat digunakan untuk sarana kejelekan. Demikian pula dengan telah ditemukannya jaringan internet, ia telah menjadi sarana berbagai macam kebejatan moral, kekufuran dan sarana penyebar kebid'ahan-kebid'ahan dan lain-lain. Namun di sisi lain ia dapat digunakan pula sebagai sarana penyebar dakwah, hingga mempermudah tersebarnya dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, lihat selengkapnya disini.
Dalam pembatasan akses-akses negatif seperti inilah pemerintah terkait seperti Depkominfo dan lainnya sangat dibutuhkan peranannya. Walhamdulillah kami mendapatkan informasi bahwa dari Depkominfo sekarang ini sedang berusaha membendung arus penyebaran pornografi di jaringan internet Indonesia dengan membangun "National Gateway". Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi M. Nuh ketika ditemui di Malang, Minggu (21/6/2009) siang.
Beliau mengatakan : “National Gateway bertujuan sebagai filter dalam menyaring segala situs yang masuk ke Indonesia. Termasuk sebagai langkah membendung masuknya situs porno. Lebih mudahnya National Gateway seperti pelabuhan atau bandara, yang dapat menyaring segala yang masuk.” M. Nuh menjelaskan, apapun situs yang akan masuk dari jaringan internet akan melalui National Gateway. Jadinya, semua akan tersaring dan tidak ada lagi situs porno menyusup ke jaringan internet di tanah air. “Ini usaha kita untuk menyaring gencarnya situs porno yang selalu merubah diri tanpa menghilangkan materi yang dibawa,” ungkapnya. Sebelumnya, lanjut M. Nuh, Depkominfo telah memblokir sekitar 2 juta situs porno yang masuk melalui jaringan internet untuk penggunaan di kalangan pemerintahan. Kendati telah berhasil memblokir jutaan situs porno, kata M. Nuh, tidak membuat situs-situs tersebut hilang atau tidak terakses.

Langkah-langkah seperti itu yang perlu mendapat dukungan dari kaum Muslimin agar rencana dan langkah-langkah dalam menjaga moral bangsa terutama generasi mudanya bisa terlaksana.Peran para ahli tekhnologi terutama di bidang IT yang masih memiliki hati nurani dan prihatin dengan kerusakan moral generasi muda sangat di butuhkan. Sehingga diharapkan mereka juga bisa memberikan masukan atau bantuan berupa saran software yang bisa membantu memblokir situs-situs porno.

Seperti yang diterpakan di Negara Cina baru-baru ini mulai 1 Juli 2009, Negeri Tirai Bambu ini mewajibkan semua PC yang dijual agar dilengkapi dengan software pemblokir situs-situs tertentu. Software itu bernama "Green Dam-Youth Escort, ini merupakan hasil kerja sama Jinhui Computer System Engineering Co dengan Beijing Dazheng Human Language Technology Academy Co. Sebagaimana yang dikutip detikINET dari Reuters, Senin (8/6/2009), tujuan utama pengadaan software ini adalah untuk memblokir akses ke situs pornografi. Menurut pemerintah Cina, hal ini demi melindungi kalangan remaja dari konten-konten 'berbahaya'.

Atau..jika ada dengan cara-cara lainnya yang lebih efektif agar bisa memblokir situs-situs yang berbahaya dalam mengancam moral generasi muda kita.

Bagi kaum Muslimin secara umum hendaknya langkah-langkah pemerintah dalam membendung arus negatif dari tekhnologi kita dukung. Dan langkah-langkah prefentiv bagi setiap orangtua yang memiliki tanggung jawab terhadap anak-anaknya, hedaknya mereka bisa memantau dan mengarahkan anak-anak mereka agar tidak menggunakan fasilitas tekhnologi tersebut dengan sebebasnya.

Dan kita harapkan juga kepada pemerintah, langkah-langkah untuk pemblokiran situs-situs porno tersebut bisa segera terlaksanakan, bukan hanya sekedar slogan-slogan untuk menarik massa ketika kampanye...Ingatlah!!!

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertangungjawabannya..."(H.R. Bukhari dan Muslim dari Shahabat Abdullah bin 'Umar -Radhiallahu 'anhumaa-)

Tapi lebih dari itu yakni semoga rencana-rencana tersebut merupakan langkah nyata yang harus segera terlaksana, agar moral generasi muda bangsa ini bisa terjaga dan tidak terkena pegaruh negatif dari kemajuan tekhnologi tersebut....Ayooo para pemimpin Indonesia!! Jangan kalah dengan Cina....

Wallahu a'lam.

Abu Harits Faishal

1 comments:

Ittibausalafpress mengatakan...

(Komentar ini merupakan jawaban dari salahsatu pengunjung yang telah meninggalkan komen di bawah posting ini, mohon maaf komentarnya telah kami masukkan sebagai spam)
jawaban:"Postingan ini bukan merupakan refleksi dari persetujuan terhadap sistem demokrasi dan pemilu, melainkan merupakan nasehat yang ingin disampaikan bahwa kepemimpinan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.
Diantara harapan kami terhadap penguasa, mereka harus ingat kewajiban selaku penguasa, salahsatunya terhadap moral generasi muda, yaitu dengan membendung arus Pornografi di Indonesia.
Adapun sikap kita secara umum terhadap pemimpin Muslim, maka kita tdak memberontak dan dianjurkan taat selama mereka tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Allah. wallahu a'lam".
Lihat sikap kami tentang masalah pemilu dan demokrasi :
Ada apa dengan demokrasi ...I
Ada apa dengan demokrasi ...II
Ada apa dengan demokrasi ...III
Ada apa dengan demokrasi ...IV

Silahkan baca juga :