SEORANG BERILMU AKAN MENDAPATKAN KEMULIAAN
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- akan mengangkat orang-orang beriman yang berilmu sehingga mereka menjadi orang-orang yang mulia dan terhormat.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”. (Al-Mujaadilah:11)
Dalam riwayat Imam Muslim -rahimahullah- dari riwayat ‘Amir bin Waatsilah, bahwasanya pada suatu hari Naafi’ bertemu ‘Umar di daerah ‘Usfan. Waktu itu ‘Umar menjadikannya sebagai Gubenur di Makkah. Maka ‘Umar bertanya kepada Naafi’ :”Siapa yang engkau jadikan pemimpin dari penduduk Al-Waadi?” Naafi’ menjawab:”Ibnu Abza”. Umar bertanya:”Siapa Ibnu Abza itu?” Naafi’ menjawab:”Dia adalah Maula (bekas budak) dari Maula-maula kami”. Umar berkata:”Kalian menyerahkan kepemimpinan kepada seorang Maula?” Naafi’ menjawab:”(Ya) karena ia seorang pembaca Al-Qur’an dan faham dalam masalah Faraa’id”. Umar berkata:”(Kalau begitu..memang pantas) karena Nabi kalian -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengatakan:
“Sesungguhnya Allah meninggikan derajat seseorang dengan Kitab ini (Al-Qur’an) dan merendahkan seseorang yang lainnya dengannya pula”. (H.R. Muslim)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”. (Al-Mujaadilah:11)
Dalam riwayat Imam Muslim -rahimahullah- dari riwayat ‘Amir bin Waatsilah, bahwasanya pada suatu hari Naafi’ bertemu ‘Umar di daerah ‘Usfan. Waktu itu ‘Umar menjadikannya sebagai Gubenur di Makkah. Maka ‘Umar bertanya kepada Naafi’ :”Siapa yang engkau jadikan pemimpin dari penduduk Al-Waadi?” Naafi’ menjawab:”Ibnu Abza”. Umar bertanya:”Siapa Ibnu Abza itu?” Naafi’ menjawab:”Dia adalah Maula (bekas budak) dari Maula-maula kami”. Umar berkata:”Kalian menyerahkan kepemimpinan kepada seorang Maula?” Naafi’ menjawab:”(Ya) karena ia seorang pembaca Al-Qur’an dan faham dalam masalah Faraa’id”. Umar berkata:”(Kalau begitu..memang pantas) karena Nabi kalian -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengatakan:
“Sesungguhnya Allah meninggikan derajat seseorang dengan Kitab ini (Al-Qur’an) dan merendahkan seseorang yang lainnya dengannya pula”. (H.R. Muslim)
Al-Walid bin Muqri -rahimahullah-menceritakan dari Az-Zuhri (Z) ketika dia mendatangi Abdul Malik bin Marwan (A), dia ditanya oleh Abdul Malik bin Marwan;
A:“Engkau datang dari mana wahai Zuhri?”
Z:“Dari Makkah”.
A:“Siapa tokoh Ulama disana?”
Z:” Atha bin Abi Rabah”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula (bekas budak)?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:”Karena apa dia di tokohkan?”.
Z:”Karena Agama dan riwayat”.
A:”Sesungguhnya seorang yang faham agama dan riwayat lebih pantas untuk memimpin”.
“Lalu siapa tokoh Ulama penduduk Yaman?”
Z:”Thaawus bin Kisaan”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:”Karena apa dia di tokohkan?”.
Z:”Karena yang semisal Atha dia di tokohkan”.
A:”Sungguh dia memang pantas”.
“Siapa tokoh Ulama penduduk Mesir?”
Z:”Yazid bin Habib”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Syam?”
Z:”Mak-huul”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula, dulu dia budak dari Nobi yang dimerdekakan oleh seorang wanita dari Hudzail”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Jazirah?”
Z:”Maimun bin Mihran”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Khurasan?”
Z:”Adh-Dohak bin Muzaahim”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Bashrah?”
Z:”Al-Hasan Al-Bashri”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:”Sunggh celaka engkau! Siapa tokoh Ulama penduduk Kufah?”
Z:”Ibrahim An-Nukhaa’i”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan Arab”.
A:”Sungguh celaka engkau wahai Zuhri! Engkau telah membuat sedih aku. Sungguh kalangan Arab telah dipimpin oleh para maula di negeri ini, sehingga para maula berkhutbah diatas mimbar-mimbar, sedangkan orang-orang Arab duduk dibawahnya”.
Z:”Wahai Amirul Mu’minin, inilah (kemuliaan) Agama. Barangsiapa yang memeliharanya, ia menjadi pemimpin. Dan barangsiapa yang menyia-nyiakannya, ia akan rendah”. (Tahdziibul Kamal, Lihat juga Fathul Majid hal.488)
Lihatlah! Seorang dari keturunan rendah sekalipun, ternyata Allah muliakan dengan ilmu. Maka apakah sama orang-orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
(Sumber: Buletin Manhaj salaf edisi 33 tahun ke IV, 30 Dzulqo'dah 1429 H)
Lihat juga:
Z:“Dari Makkah”.
A:“Siapa tokoh Ulama disana?”
Z:” Atha bin Abi Rabah”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula (bekas budak)?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:”Karena apa dia di tokohkan?”.
Z:”Karena Agama dan riwayat”.
A:”Sesungguhnya seorang yang faham agama dan riwayat lebih pantas untuk memimpin”.
“Lalu siapa tokoh Ulama penduduk Yaman?”
Z:”Thaawus bin Kisaan”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:”Karena apa dia di tokohkan?”.
Z:”Karena yang semisal Atha dia di tokohkan”.
A:”Sungguh dia memang pantas”.
“Siapa tokoh Ulama penduduk Mesir?”
Z:”Yazid bin Habib”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Syam?”
Z:”Mak-huul”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula, dulu dia budak dari Nobi yang dimerdekakan oleh seorang wanita dari Hudzail”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Jazirah?”
Z:”Maimun bin Mihran”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Khurasan?”
Z:”Adh-Dohak bin Muzaahim”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:“Siapa tokoh Ulama penduduk Bashrah?”
Z:”Al-Hasan Al-Bashri”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan maula”.
A:”Sunggh celaka engkau! Siapa tokoh Ulama penduduk Kufah?”
Z:”Ibrahim An-Nukhaa’i”.
A:”Apakah dia dari kalangan Arab atau seorang maula ?”
Z:”Dari kalangan Arab”.
A:”Sungguh celaka engkau wahai Zuhri! Engkau telah membuat sedih aku. Sungguh kalangan Arab telah dipimpin oleh para maula di negeri ini, sehingga para maula berkhutbah diatas mimbar-mimbar, sedangkan orang-orang Arab duduk dibawahnya”.
Z:”Wahai Amirul Mu’minin, inilah (kemuliaan) Agama. Barangsiapa yang memeliharanya, ia menjadi pemimpin. Dan barangsiapa yang menyia-nyiakannya, ia akan rendah”. (Tahdziibul Kamal, Lihat juga Fathul Majid hal.488)
Lihatlah! Seorang dari keturunan rendah sekalipun, ternyata Allah muliakan dengan ilmu. Maka apakah sama orang-orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
(Sumber: Buletin Manhaj salaf edisi 33 tahun ke IV, 30 Dzulqo'dah 1429 H)
Lihat juga:
0 comments:
Posting Komentar